SALAM PRAMUKA !!!
Berikut penjelasan singkat mengenai Kepanduan Dunia.
RIWAYAT LORD BADEN POWELL
Berikut penjelasan singkat mengenai Kepanduan Dunia.
RIWAYAT LORD BADEN POWELL
Berbicara menganai Gerakan Pramuka, maka tidak terlepas dari pendiri gerakan
kepanduan dunia yaitu Lord Baden Powell, beliau dilahirkan di London Inggris
pada tanggal 22 Pebruari 1857, nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth
Baden-Powell. Ayah dari Baden powell adalah
prof Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di Universitas Oxford
Inggirs. Sedangkan Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari
admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth. Dimasa
mudanya ia adalah anak yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada usia 3 tahun Baden powell telah menjadi anak yatim. Saat sekolah
karena kecerdasannya ia mendapat beasiswa daari sekolah. Ia juga aktif
mengikuti kegiatan teater, melukis, menmbak, marching band, serta olahraga.
Baden Powell akhirnya bergabung dengan dinas kemeliteran, kemudian setelah
lulus dari akademi meliter Baden Powell ditempatkan di India dengan
pangkan pembantu letnan. Pengalaman inilah yang nantinya akan banyak
mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Akhirnya
Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di perdalaman Afrika
Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal dan dianggap
pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di kota
Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13
Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor
Jendral. Di kot ini Baden Powell sempat dijuluki oleh suku-ssuku primitif
sperti suku zulu, Ashanti
atau Metabele sebagai IMPEESA yang artinya srigala yang tidak pernah tidur, hal
ini disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan kebaranian Baden Powell.
Pada tahun 1908 Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang
spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan Pramuka menjadi
besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa.
Setelah berkeliling dunia termasuk Jakarta pada tanggal 3 Desember 1934,
sepulangnya meninjau Jambore di Australia Baden Powell beserta istrinya Lady
Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris dan akhirnya
beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941
Mengenang Kelahiran Lord Baden Powell
Lewat Kepanduan Satukan Remaja Antarbangsa di Dunia
Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tokoh kepanduan dunia kelahiran
London, Inggris, tahun 1857 silam menjadi kesohor berawal dari tulisan buku
panduan bagi para prajurit agar bias bertahan di alam bebas. Ia dikenal sebagai
perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat gerakan kepanduan Baden-Powell
menyatukan generasi muda antar benua.
Pertamakali bergabung dengan British Army (Angkatan Perang Inggris) tahun 1876,
Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, demikian nama tokoh kepanduan dunia,
kelahiran London, Inggeris, tahun 1857 silam ini, menulis buku yang
diperuntukkan untuk membantu tentara mengatasi kesulitannya
bertahan hidup di alam bebas. Tak disangka, lambat laun buku hasil karyanya
beredar di kalangan umum dan banyak diminati anak-anak.
Pada 29 Juli sampai 9 Agustus 1907, Baden-Powell bersama 21 orang anak
melakukan kemah kepanduan yang pertama di sebuah kepulauan Brownsea, Inggris.
Beberapa hari melakukan kegiatan,
anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam bebas. Didirikanlah
gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri tercintanya, Lady Olive
Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan. Gerakan Kepanduan tersebut sekarang
disebut Boy Scouts dan Girls Scout.
Sejak didirikan GerakanmKepanduan tersebut pada tahun 1907, hingga saat ini tak
kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara menjadi anggota World
Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di Geneva, Switzerland dan
World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS). Dan Indonesia
sebagai salah satu anggota WOSM.
Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) berarti Rakyat Muda Yang Berkarya
demikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan Pramuka didirikan
untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan
dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kemudian ditetapkan
setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela, tidak membedakan suku,
ras, golongan, dan agama. Semuanya bisa bergaul dan berbaur menjadi satu
kesatuan. Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan teknologi dan
perkembangan zaman, demikian pula dengan Pramuka.
Ketika WOSM mencanangkan program Pramuka Net bagi negara-negara anggota di
seluruh dunia untuk memiliki situs organisasi, Gerakan Pramuka Indonesia pun
ikut serta dengan meluncurkan situs www.pramuka.co.id. Tujuannya, agar
mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi, serta memantau perkembangan
kepanduan di setiap negara anggota WOSM.
Sebagai bukti, setiap tahunnya WOSM mengadakan Jambore On The Internet (JOTI)
dan Jamboree on the Air (JOTA). Artinya, Jambore tak hanya menjadi pesta yang
mempertemukan pesertanya langsung, tapi juga bisa sesama netter (pengguna internet)
untuk bisa melakukan sebuah kegiatan bersama. Kegiatan ini melibatkan anggota
Kepanduan seluruh dunia.
Dari sinilah nampak jelas buah dari gagasan brilian seorang Baden-Powell,
selain berbagai kegiatan kepanduannyya selain gaul, tapi juga mampu menyatukan
generasi muda antara bangsa, antar benua.
Ia pun mewariskan banyak manfaat dari kegiatan kepanduan, yang sebagian tidak
didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepanduan merupakan kegiatan
pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih membagi waktu antara
kegiatan sekolah, acara keluarga. Berlatih kepanduan memberi poin
penting, seperti belajar mengelola kelompoknya ataun organisasi dengan
membentuk pimpinan regu, petugas piket (korve), dan anggotanya. Komunikasi,
interaksi, serta kerja sama internal dan eksternal kelompok akan melahirkan
kebersamaan dan motivasi untuk menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan
pembagian tugas ini akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi
siswa.
Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang diberikan, akan
mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam mengambil setiap keputusan
dengan penuh pertimbangan dan pengkajian.
Kegiatan kepanduan bersifat universal. Wawasan dan pergaulan anggotanya
sangatlah luas. Keanggotaannya diikuti semua lapisan masyarakat tanpa
membedakan golongan, ras, suku, atau agama.
Banyak materi yang dipelajari baik materi umum maupun spesifik ekstrakurikuler
lain, seperti baris berbaris, hiking, navigasi, mountaineering, P3K, kesakaan,
sejarah perjuangan bangsa, dan
sebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan memiliki keistimewaan,
berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K,
evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering,
tali-temali, juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau
penanggulangan korban bencana alam.
Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu periang. Keceriaan ini
merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari anak-anak
berbagai bangsa. [dari berbabagi sumber]
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia .
Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke
berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh
orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi
oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang
bertujuan membentuk manusia Indonesia
yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam
organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP
(Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP
(Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery
maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun
1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda
Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun
1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia )
yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia ) pada
tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh
Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada
tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri
Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan
nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah.
Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia
akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti
yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo
menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan
menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada
tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia
yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi
lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang
keberadaannya.
Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas
ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan
kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat
berkembang dari kota
ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan
di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat
kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani
maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka
mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini
terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta , Jawa
Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.
Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan
instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti
munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema
sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi
bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi
gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian
perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk
peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah
kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti
bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi
lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka
sebagai bagian dari masyarakat indonesia .
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan
taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus
dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan
yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara.
Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa
sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari
bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan
negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap
terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan
jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai
pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan
sekitarnya.
RUANG LINGKUP PRAMUKA
1. Nasional :
Suatu
organisasi kepramukaan harus menyesuaikan pendidikan dengan keadaan, kebutuhan
dan kepentingan bangsa yang bersangkutan.
2. Internasional :
organisasi
kepramukaan di negara manapun harus membina dan menembangkan rasa persaudaraan,
persahabatan antara sesama tanpa membeda-bedakan agama, golongan ningrat, suku
dan bengsa.
3. Universal
kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk
mendidik anak-anak dari negara manapun yang dalam pelaksanaanya pendidikan
sesalu menggunakan prisip dasar metodik kepramukaan.
Semoga Bermanfaat
SALAM PRAMUKA !!!
Semoga Bermanfaat
SALAM PRAMUKA !!!
0 komentar:
Posting Komentar